Jumat, 19 Juni 2015

menghilangkan luka dengan madu


Menghilangkan Bekas Luka dengan Kekuatan Madu



Jika anda pernah terjatuh ke tanah, tergores oleh benda-benda tajam, tertimpa pukulan tangan ataupun terkena luka bakar tentu akan meninggalkan bekas luka ketika sembuh. Bekas luka sering muncul di semua bagian tubuh manusia saat sebelumnya terjadi sesuatu baik disadari maupun tidak disadari. Tak jarang juga, bekas luka timbul saat terkena penyakit kulit yang gejalanya kulit menjadi gatal, sehingga secara spontan menggaruknya dengan jari tangan. Tanda-tanda adanya bekas luka tidak hanya berpola, kadang kala juga dari perubahan warna, misalnya bekas luka yang menghitam. Tentu jika membentuk pola dan juga warna yang beda dengan kulit akan membuat seseorang kurang percaya diri tampil di hadapan publik.
Ada berbagai cara untuk dapat menghilangkan bekas luka walaupun membutuhkan waktu yang sangat lama. Bekas luka dapat diatasi sesuai dengan jenis luka yang dialami, apakah bekas luka ringan atau bekas luka berat. Seseorang dengan aktivitas yang begitu padat tentu akan lebih memilih obat bekas luka yang praktis dan cepat untuk segera menghilangkan bekas lukanya. Namun, tak jarang juga beberapa masyarakat lebih memilih obat bekas luka alami yang mudah di dapatkan dan sangat mujarab untuk menghilangkan bekas luka, juga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan bekas luka. Salah satunya dengan menggunakan madu.
Madu dewasa ini banyak sekali kegunaan dan khasiatnya. Kebanyakan masyarakat menggunakan madu untuk dikonsumsi langsung sebagai cara membugarkan tubuh dan beberapa suplemen lain untuk kesehatan tubuh. Madu bukan hanya nikmat diminum karena asam manisnya, tapi sangat baik untuk kesehatan pengonsumsinya. Di samping itu, madu semakin dilirik sebagai media pembuatan obat herbal. Sebenarnya pada awalnya madu merupakan cadangan pakan bergizi tinggi bagi anak lebah, namun seiring perkembangan zaman, manusia mulai memasukkan ke dalam kelompok bahan makanan bergizi.

Menurut sumber kepustakaan, setiap 1000 gram madu bernilai 3.280 kalori dengan nilai kalori tiap 1 kg madu setara dengan jumlah 50 butir telur, 5,575 liter susu, atau 1,680 kilogram daging. Sejak ribuan tahun yang lalu, madu telah dikenal sebagai sumber pakan berkhasiat. Khasiat pada madu sangat berhubungan dengan kandungan gulanya yang tinggi meliputi glukosa (35%), fruktosa (41%), dan sukrosa (1,9%) serta unsur kandungan lainnya (tepung sari). Di samping itu, madu juga memiliki kandungan vitamin (A, B1, B2,), antibiotik, dan khasiat lainnya. Madu pada manusia dapat diproses langsung menjadi glukogen, berbeda halnya dengan gula atau gula pasir yang diproses terlebih dahulu oleh enzim pencernaan di usus. Dengan demikian, tubuh manusia bisa dengan cepat merespon manfaat madu dibandingkan dengan gula pasir.
Dalam penggunaan di kehidupan sehari-hari, madu selain diminum atau diicip langsung, madu dimanfaatkan juga untuk kebutuhan industri susu bubuk, pabrik jamu, serta industri bahan makanan seperti campuran untuk pembuatan roti, kue, serta campuran untuk bahan makanan dalam kaleng, sirup, dan sebagainya.
Pada perkembagan selanjutnya, manusia menemukan suatu produk lebah yang lebih baik dibandingkan madu, yaitu royal jelly atau dinamakan dengan susu ratu. Dalam beberapa penelitian ditemukan, bahwa royal jelly konon mampu menggantikan sel-sel tubuh yang mati serta memelihara kebugaran tubuh. Beberapa pakar lebah madu di Eropa, kini sedang meneliti adanya kemungkinan royal jelly untuk mengobati penderita kanker, leukemia, dan AIDS
Madu diyakini dapat menggantikan peran antibiotik bagi pasien pengidap kanker, menyembuhkan efek sampingan kuratif,  dan juga sebagai obat rematik. Selain itu, dikabarkan dapat merehabilitasi pasien penyakit jantung, penyakit kulit, luka kabar, tukak lambung dan terutama bekas luka. Sejak tahun 1992, seorang peneliti asal Prancis telah merekomendasikan menggunakan royal jelly untuk media pengobatan terutama sebagai obat bekas luka. Meskipun demikian, hingga saat ini belum dapat diketahui secara keseluruhan mengenai unsur-unsur yang terkandung di dalamnya.
Beberapa laporan penelitian lainnya melaporkan bahwa berbagai produk lebah (madu) telah menunjukkan hasil positif untuk pengobatan bekas luka. Meskipun demikian, kenyataan itu sulit diterima hasilnya oleh organisasi kesehatan di Indonesia dan perguruan tinggi kedokteran di beberapa negara dengan alasan kurang validnya informasi dan lemahnya bukti ilmiah. Sehingga dengan demikian madu dapat dijadikan obat penghilang bekas luka yang efektif. Terima kasih, semoga bermanfaat. Jangan lupa liat postingan saya yang lain ya salam Google!!

Mandi bisa mencegah bisul


 Mandi Dapat Cegah Bisul

 

 

  Mandi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk membersihkan tubuh sebelum berangkat ke tempat kerja atau sebelum tidur, selain itu juga untuk membuat badan terasa segar. Namun, siapa yang tak mengira, mandi ternyata mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, terutama sebagai media untuk menyembuhkan beberapa penyakit kulit. Salah satunya adalah bisul.
Bisul tentu hampir semua orang pernah mengalaminya atau pernah mendengarnya. Meskipun penyakit bisul ini dianggap hanya berupa foliker kecil pada kulit, tetapi rasa nyeri yang dihasilkan membuat penderita merasa kesakitan yang tak tertahankan. Bisul dalam Bahasa latin disebut abscessus merupakan kumpulan nanah yang telah terakumulasi (menumpuk) di rongga atau pada jaringan setelah terinfeksi oleh bakteri atau parasit. Bisul dapat pula disebabkan oleh benda asing seperti luka tembakan atau hasil tikaman.
Bisul muncul sebagai reaksi pertahanan dari jaringan untuk menghindari menyebarnya benda-benda luar dalam tubuh. Bila benda luar atau organisme membunuh sel sekitarnya, akan mengakibatkan timbulnya toksin. Toksin inilah yang menyebabkan radang aliran sel darah putih yang mengarah ke sel sekitarnya, sehingga terjadi peningkatan aliran darah di daerah sel-sel.
Bagaimana proses terjadinya bisul? Hal ini dapat dijelaskan dengan penjelasan sederhana. Sederhananya, bakteri yang masuk ke tubuh manusia tentu akan melalui jaringan kulit. Setelah bakteri masuk, bakteri tersebut akan mengeluarkan racun atau toksin yang mampu membunuh sel-sel di sekelilingnya. Di samping itu, tubuh dengan cepat akan merespon itu dengan membentuk pertahanan serta mengirim sel darah putih guna menghapus racun tersebut. Lalu, dengan sendirinya sel kulit manusia akan menghambat tersebarnya toksin dengan cara membentuk jaringan atau membentuk dinding bisul. Sehingga, berakibat pada toksin yang mengumpul pada satu titik. Toksin yang telah mengumpul di satu titik akan membentuk benjolan yang berisi nanah.
Bisul disebabkan oleh infeksi kulit oleh bakteri stafilokokus atau juga dapat disebabkan oleh jamur serta bakteri-bakteri lainnya. Penyakit bisul biasanya banyak muncul pada bagian wajah, leher, telinga, jari-jari tangan, atau hidung yang kadang terasa sangat mengganggu dan menyakitkan. Tanda-tanda bisul dapat dilihat dari muncul benjolan keras kemerahan berisi nanah, hingga tengahnya berwarna kuning atau putih membentuk pastula.
Selain itu, beberapa penyebab lain selain bakteri adalah luka yang ada pada kulit hingga semakin melebar akan menjadi peluang bakteri masuk, di samping itu juga karena adanya darah kotor yang asal muasalnya dari konsumsi makanan dan minuman. Kemudian faktor lain seperti kebersihan dan alergi dapat menjadi penyebab bisul karena setiap harinya manusia selalu bersentuhan kuman dan bakteri termasuk kotoran-kotoran yang menempel pada permukaan kulit.


Mencegah Bisul dengan Terapi Mandi 

Lingkungan yang kurang bersih dan sehat menjadi faktor utama terbentuknya bisul, namun hal ini dapat juga dicegah dengan beberapa metode, salah satunya adalah dengan mandi secara teratur. Metode ini hanyalah metode alternatif yang dapat ditempuh selain menggunakan obat bisul dalam bentuk salep maupun kapsul (obat)
Menurut penelitian terkini, mandi tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjauhkan stress, tapi mandi memiliki peranan untuk meningkatkan sistem kekebalan, membantu kulit menghindari penyakit seperti bisul, juga mengenai masalah medis yang serius. Pada penelitian yang lain di Jepang, menemukan suatu fakta bahwa bila berendam diri di dalam air hangat selama 10 menit dapat memperbaiki kesehatan jantung, baik pada lelaki maupun perempuan. Juga dapat membantu menjalani tes olahraga menjadi lebih baik serta mengurangi rasa sakit utamanya rasa sakit nyeri pada bisul.
Apa sebenarnya manfaat mandi dan berapa lama sebaiknya mandi? Bila memilih menggunakan terapi mandi, tidak perlu lagi meminum obat bisul yang banyak tersedia di toko atau apotik terdekat, karena dengan menjalani terapi mandi teratur yang sedikit membutuhkan waktu lama. Beberapa langkah ini dapat menjadi rujukan bagi yang mengalami bisul yaitu menggunakan air hangat sekitar 32-35 derajat celcius. Fungsi air hangat sebagai upaya agar pori-pori dapat terbuka dan sekaligus toksin dapat keluar dengan mudah. Air hangat juga dapat membantu menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Anjuran waktu yang baik bila menggunakan air hangat yaitu mandi selama 10 hingga 20 menit.
Dengan begitu, bagi penderita bisul yang tidak menyukai menggunakan obat bisul tersebut, dapat memilih alternatif lain. Salah satunya dengan terapi mandi air hangat yang dimana terdapat manfaat ganda yang dirasakan, yaitu kesegaran dan mencegah timbulnya penyaki bisul. Terima kasih, semoga bermanfaat.

penyebab, gejala dan obat bisul


 

 

Obat Bisul, Penyebab, Gejala dan Pantangan

 

 

 

Nah kawan kalian pasti tau, kalau saya akan menjelaskan tentang artikel yang saya buat dan sedikit copas dari prngalaman J..

Saya akan langsung saja menjelaskan, simak ya..!

Bisul terjadi sebagai reaksi pertahanan untuk menghindari benda asing (luka tembakan, tikaman, goresan) yang dapat menyebar di tubuh. Benda asing atau organisme dapat membunuh sel-sel di sekitar tubuh sehingga akibatnya toksin muncul dan menyebabkan radang. Di samping itu, sel darah putih mengalir menuju toksin, lalu terjadinya peningkatan aliran darah di area toksin tersebut.
Furunkel atau bisul bermula dari adanya benjolan keras berwarna merah dan mengandung nanah, benjolan tersebut akan berfluktuasi sehingga membentuk pustule (putih/kuning di tengah furunkel). Bisul dapat pecah secara tiba-tiba tanpa disentuh dan juga dapat dipecahkan secara langsung sehingga mengeluarkan nanah, dan tidak jarang pula mengandung sedikit darah.

Penyebab Bisul

Bisul dapat menyebar atau menular dengan sangat cepat karena semakin berkembangnya bakteri. Penyebab utama terbentuk bisul adalah infeksi dari bakteri staphylococcus aureus, yaitu sejenis bakteri yang dapat ditemukan pada hidung dan kulit. Bakteri tersebut berjumlah sangat banyak yang mengakibatkan terbentuknya mata bisul di tengahnya dan telah bercampur dengan sel darah putih.
Penyebab lain bisul adalah karena kurang menjaga pola kebersihan seperti kebersihan tubuh dan lingkugan sekitar, juga dapat disebabkan oleh alergi pada makanan tertentu misalnya telur, serta luka cedera, goresan atau gigitan serangga yang dapat merusak kulit sehingga memudahkan masuknya bakteri lalu menginfeksi. Selain itu, disebabkan oleh daya tahan tubuh yang melemah akibat malnutrisi.

Gejala Bisul

Bisul dapat tumbuh di semua bagian kulit yang berambut atau berbulu, inilah alasan mengapa tidak ditemukan bisul di bagian telapak kaki dan tangan, kaki, bibir, lidah dan sebagainya. Sebaliknya paling sering timbul pada bagian kepala, leher, wajah, ketiak atau paha yang sering berkeringat.
Gejala yang timbul dari bisul dapat dirasakan oleh beberapa tanda-tanda seperti benjolan pada kulit terasa sakit atau nyeri, kulit disekitar benjolan menjadi bengkak dan memerah, bisul semakin membesar hingga terbentuk nanah di dalamnya dan membentuk bintik putih pada bagian tengah bisul. Di samping itu, gejala yang terjadi adalah terasa nyeri dan panas di sekitar benjolan, pada bagian kulit tertentu terasa gatal, dan juga akan merasa demam, kelelahan serta badan terasa pegal.

Pantangan Penderita Bisul

Oleh karena bisul disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus maka perlu menghindari hal-hal yang dapat memicu bakteri tersebut. Pantangan bagi penderita juga sebagai bentuk pencegahan terhadap bisul. Penderita bisul sangat penting untuk memperhatikan pola hidup bersih, seperti mengontol pakaian yang sering dipakai yaitu selalu mengganti pakaian secara dan saat berkeringat, membiasakan mencuci wajah dan tangan setelah melakukan aktivitas keluar (bepergian ke suatu tempat). Pantangan lain dalam hal pola makan juga sangat penting dengan menghindari makanan yang berprotein tinggi seperti telur, juga dari makanan laut, ikan asin, makanan berbau amis, ataupun makanan yang dapat menyebabkan alergi.

Pengobatan Bisul

Pencegahan maupun pengobatan bisul dapat dilakukan berbagai cara yang dianggap paling efektif. Masyarakat pada umumnya belum mengetahui cara mencegah dan mengobati bisul dengan tepat, karena keterbasan informasi dan kebiasaan turun temurun yang dianggap kurang tepat misalnya memecahkan secara langsung yang sebenarnya dapat menghasilkan infeksi lain.
Metode atau cara ekfektif mencegah agar bisul dapat sembuh dalam waktu cepat dengan melakukan seperti tidak memencet secara langsung melainkan melalui pengompresan bisul tentunya dengan tangan yang bersih, membiarkan bisul pecah dengan otomatis lalu membersihkan cairan yang keluar dengan alat bersih agar tidak menular ke kulit tubuh lain.
Selain metode di atas, metode lain adalah saat pertama kali muncul tanda bisul segera mengobati dengan mengoleskan salep antibiotik (Gentamycin, garamycin), jika ukuran bisul menjadi membesar maka dibutuhkan antibiotik yang dapat ditelan langsung. Adapula yang menggunakan obat bisul kimiawi seperti penisilin (floxacilin atau dicloxacilin) dan juga dapat menggunakan obat antibiotik lain (clindamycin). Di samping itu, saat mandi menggunakan sabun cair antiseptik untuk cegah penularan infeksi
Sementara itu, dapat dilakukan pengobatan bisul secara alami. Obat bisul alami dapat menggunakan salep bahan alami, obat herbal atau obat tradisional yang dapat ditemukan dimana saja bahan dasarnya. Obat bisul yang berbahan dasar alami diantaranya dedaunan (daun cabe, daun bayam, atau daun belimbing) sebagai obat bisul untuk olesan. Selain itu, obat bisul juga dapat menggunakan daging lidah buaya, getah kamboja, daun kamboja, kemudian untuk diminum dapat menggunakan daun pare, atau daun murbei yang direbus dahulu lalu diminum.
Penyakit bisul yang sering ditemukan di masyarakat dapat menyerang siapa saja, baik dari usia balita, remaja, dewasa hingga kalangan tua. Penyebab utama bisul adalah bakteri tertentu yang berarti perlu upaya efektif untuk menangkal bakteri tersebut sebagai langkah pencegahan timbulnya bisul. Bisul dapat diatasi dengan berbagai cara, mulai dari yang sederhana hingga penanganan yang langsung merujuk pada dokter ahli. Metode di atas hanya beberapa metode alternatif untuk kategori bisul ringan, dan itu juga dari pengalaman saya sendiri yang pernah kena bisul. Oleh sebab itu  jika tidak dapat disembuhkan dengan metode di atas maka perlu upaya langsung dari dokter ahli. Terima kasih, semoga bermanfaat :) Dan Jangan lupa Liat postingan Saya yang lain ..

obat menghilangkan Bisul


Obat Antibiotik Untuk Menghilangkan Bisul

 


Kebersihan adalah pangkal kesehatan. Setiap orang saya rasa sudah mengetahuinya. Maka demi menjaga kesehatan, saya rela mandi 2 kali sehari, dengan sabun. Tak lupa pula cuci tangan dan kaki setelah melakukan aktivitas. Cuci kaki dan tangannya juga pakai sabun. Tapi apakah itu cukup untuk mencegah semua penyakit kulit, utamanya infeksi bakteri?
Ternyata tidak juga. Sebab hari ini aku menemukan benjolan kecil, di kaki, yang cukup gatal. Aku garuk, ternyata tidak hilang juga. Setelah diamati, ternyata kulitku ada bisul. Orang Jawa menyebut bisul sebagai wudun. Kecil, gatal dan terasa panas. Huadhuh.. Penyakit akibat kurang higienis ternyata mampir juga.
Bukan masalah serius soal penyakit bisul. Tapi mengganggu dan bikin malu itu lho membuatku segera mencari obat yang tepat dan manjur untuk bisul satu ini. Tapi apasih bisul itu?

Penyebab Bisul

Bisul atau wudun adalah penyakit kulit, berupa benjolan yang berisis nanah (abses) yang terakumulasi di dalam jaringan sebagai akibat infeksi bakteri. Ketika terjadi infeksi, terjadi kerusakan sel. Hal ini memicu dikeluarkannya toksin yang menyebabkan radang. Sel darah putih akan menuju tempat terjadinya infeksi untuk meredam dan menghilangkan infeksinya. Dalam usaha menghilangkan infeksi, sel darah putih ada yang gagal dan terjadilah nanah.
Penyebab bisul (furunkel) jelas infeksi oleh bakteri, utamanya bakteri Staphilococcus aureus. Bakteri ini masuk melalui pori dan menginfeksi folikel rambut, menyebabkan peradangan, rasa gatal, panas dan nyeri.
Pada awalnya, bisul berupa benjolan keras berwarna merah yang mengandung nanah. Benjolan ini berfluktuasi dan baian tengah menjadi putih/kuning membentuk pustula. Bisul dapat pecah secara spontan atau dipecahkan dab mengeluarkan nanah, kadang bercampuir bersama darah. Jika bisul ini sering kambuh, disebut dengan furunkelosis.
Bagian yang paling sering terkena infeksi bisul adalah daerah leher, payudara, wajah, pantat dan selangkangan.

Obat Antibiotik Untuk Bisul

Banyak yang menganggap remeh bisul. Karenanya, bisul sering dibiarkan, menunggu sampai “matang”. Dan setelah matang, pengobatan yang dilakukan adalah di sodet hingga pecah dan nanah dikeluarkan. Ini tentu pengobatan yang tidak tepat.
Adanya nanah dapat menimbulkan rongga di dalam kulit. Bisa jadi rongga ini besar sehingga setelah bisul sembuh, akan timbul bekas luka berupa lekukan di kulit. Dari sisi estetika, tentu hal ini tidak diharapkan.
Pengobatan bisul sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Karena penyebab bisul adalah infeksi bakteri, maka digunakan obat antibiotik. Salah satu obat bisul yang populer adalah ichtyol salep merupakan obat klasik untuk bisul. Namun obat ini merupakan nantiseptik lemah dan beraroma tida sedap sehingga saat ini mulai tergeser penggunaannya.
Gentamicin (Sagestam, Genoint, Garamycin) krim maupun salep merupakan obat yang cukup efektif mengatasi infeksi staphilococcus penyebab bisul. Gentamicin bekerja dengan cara menghambat sintesa protein bekateri malalui pengikatan unit 30s ribosom yang akan menghentikan sintesis protein bakteri. Gentamicin merupakan antibiotik yang mudah diserap dalam kulit sehingga mempunyai aksi cepat mengatasi bisul.
Selain gentamicin, asam fusidat (fucidic acid) merupakan antibiotik yang juga efektif. Asam fusidat (Fusycom) bekerja dengan cara menghambat replikasi bakteri dan bersifat bakteriostatik.
Apabila obat topikal tida mencukupi, maka dapat digunakann antibiotik oral seperti amoksisilin (Amoxsan, Kalmoxillin) yang diminum 3 kali sehari 1 tablet. Klindamisin (Clinmas, Climadan, Clinjos) yang diminum 2 kali sehari 1 kapsul juga efektif danmemiliki kemampuan yang baik dalam menembus jaringan lunak dan nanah. Jika bakteri tersebut resisten, maka dapat digunakan antibiotik yang lebih kuat seperti flucloxacillin (Floxabiotic, Floxapen) atau dicloxacillin yang merupakan antibiotik anti staphilococcus.


Bagaimana dengan pencegahan? Cara klasik namun tetap manjur dan efektif: jagalah kebersihan Bagi Tubuh Kita. Oke?!!