Menghilangkan Bekas Luka dengan Kekuatan Madu
Jika
anda pernah terjatuh ke tanah, tergores oleh benda-benda tajam, tertimpa
pukulan tangan ataupun terkena luka bakar tentu akan meninggalkan bekas luka
ketika sembuh. Bekas luka sering muncul di semua bagian tubuh manusia saat
sebelumnya terjadi sesuatu baik disadari maupun tidak disadari. Tak jarang
juga, bekas luka timbul saat terkena penyakit kulit yang gejalanya kulit
menjadi gatal, sehingga secara spontan menggaruknya dengan jari tangan.
Tanda-tanda adanya bekas luka tidak hanya berpola, kadang kala juga dari
perubahan warna, misalnya bekas luka yang menghitam. Tentu jika membentuk pola
dan juga warna yang beda dengan kulit akan membuat seseorang kurang percaya
diri tampil di hadapan publik.
Ada
berbagai cara untuk dapat menghilangkan bekas luka walaupun membutuhkan waktu
yang sangat lama. Bekas luka dapat diatasi sesuai dengan jenis luka yang
dialami, apakah bekas luka ringan atau bekas luka berat. Seseorang dengan
aktivitas yang begitu padat tentu akan lebih memilih obat bekas luka yang praktis dan cepat untuk
segera menghilangkan bekas lukanya. Namun, tak jarang juga beberapa masyarakat
lebih memilih obat bekas luka alami yang mudah di dapatkan dan sangat mujarab
untuk menghilangkan bekas luka, juga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
menghilangkan bekas luka. Salah satunya dengan menggunakan madu.
Madu
dewasa ini banyak sekali kegunaan dan khasiatnya. Kebanyakan masyarakat
menggunakan madu untuk dikonsumsi langsung sebagai cara membugarkan tubuh dan
beberapa suplemen lain untuk kesehatan tubuh. Madu bukan hanya nikmat diminum
karena asam manisnya, tapi sangat baik untuk kesehatan pengonsumsinya. Di
samping itu, madu semakin dilirik sebagai media pembuatan obat herbal.
Sebenarnya pada awalnya madu merupakan cadangan pakan bergizi tinggi bagi anak
lebah, namun seiring perkembangan zaman, manusia mulai memasukkan ke dalam
kelompok bahan makanan bergizi.
Menurut
sumber kepustakaan, setiap 1000 gram madu bernilai 3.280 kalori dengan nilai
kalori tiap 1 kg madu setara dengan jumlah 50 butir telur, 5,575 liter susu,
atau 1,680 kilogram daging. Sejak ribuan tahun yang lalu, madu telah dikenal
sebagai sumber pakan berkhasiat. Khasiat pada madu sangat berhubungan dengan
kandungan gulanya yang tinggi meliputi glukosa (35%), fruktosa (41%), dan
sukrosa (1,9%) serta unsur kandungan lainnya (tepung sari). Di samping itu,
madu juga memiliki kandungan vitamin (A, B1, B2,), antibiotik, dan khasiat
lainnya. Madu pada manusia dapat diproses langsung menjadi glukogen, berbeda
halnya dengan gula atau gula pasir yang diproses terlebih dahulu oleh enzim
pencernaan di usus. Dengan demikian, tubuh manusia bisa dengan cepat merespon
manfaat madu dibandingkan dengan gula pasir.
Dalam
penggunaan di kehidupan sehari-hari, madu selain diminum atau diicip langsung,
madu dimanfaatkan juga untuk kebutuhan industri susu bubuk, pabrik jamu, serta
industri bahan makanan seperti campuran untuk pembuatan roti, kue, serta
campuran untuk bahan makanan dalam kaleng, sirup, dan sebagainya.
Pada
perkembagan selanjutnya, manusia menemukan suatu produk lebah yang lebih baik
dibandingkan madu, yaitu royal jelly atau dinamakan dengan susu ratu. Dalam
beberapa penelitian ditemukan, bahwa royal jelly konon mampu menggantikan
sel-sel tubuh yang mati serta memelihara kebugaran tubuh. Beberapa pakar lebah
madu di Eropa, kini sedang meneliti adanya kemungkinan royal jelly untuk
mengobati penderita kanker, leukemia, dan AIDS
Madu
diyakini dapat menggantikan peran antibiotik bagi pasien pengidap kanker,
menyembuhkan efek sampingan kuratif, dan juga sebagai obat rematik.
Selain itu, dikabarkan dapat merehabilitasi pasien penyakit jantung, penyakit
kulit, luka kabar, tukak lambung dan terutama bekas luka. Sejak tahun 1992,
seorang peneliti asal Prancis telah merekomendasikan menggunakan royal jelly
untuk media pengobatan terutama sebagai obat bekas luka. Meskipun demikian, hingga saat
ini belum dapat diketahui secara keseluruhan mengenai unsur-unsur yang
terkandung di dalamnya.
Beberapa
laporan penelitian lainnya melaporkan bahwa berbagai produk lebah (madu) telah
menunjukkan hasil positif untuk pengobatan bekas luka. Meskipun demikian,
kenyataan itu sulit diterima hasilnya oleh organisasi kesehatan di Indonesia
dan perguruan tinggi kedokteran di beberapa negara dengan alasan kurang
validnya informasi dan lemahnya bukti ilmiah. Sehingga dengan demikian madu
dapat dijadikan obat penghilang bekas luka yang efektif. Terima kasih, semoga
bermanfaat. Jangan lupa liat postingan saya yang lain ya salam Google!!